nusakini.com-Jakarta-Terobosan baru dibuat aparat kelurahan Palmerah. Mereka membuat program pemilahan sampah khusus untuk anak-anak PAUD. Namanya, bank sampah anak usia dini Si Kumbang (Bersih, Kumpulkan dan Timbang). Hasil pemilahan sampah nantinya ditukarkan dengan mainan edukasi.  

"Ini kegiatan luar biasa. Baru satu-satunya ada di wilayah Jakarta Barat. Apa yang dilakukan ini menjadi suatu kebiasaan pada anak-anak. Tinggal bagaimana orangtua mengarahkan anaknya. Karena kebiasaan itu dibina sejak usia dini," ujar Bambang Sutarna, Sekretaris Camat Palmerah, saat launching bank sampah anak terpadu Si Kumbang di RPTRA Maya Asri 13, Kelurahan Palmerah, Kamis (25/10) pagi.  

Menurut Bambang, kegiatan ini nantinya tak hanya berkembang di wilayah Palmerah, tapi juga wilayah lainnya di Jakarta. Ini menjadi terobosan baru atau inovasi. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta sangat memperhatikan bilamana ada kegiatan pembinaan sejak usia dini.  

Program pemilahan sampah khusus buat anak-anak PAUD ini tidak sama dengan bank sampah lain. Bedanya, hasil pemilahan sampah anak-anak PAUD, ditukarkan dalam bentuk barang edukatif. "Jadi hasil pemilahan sampah bukan masuk dalam rekening bank, tapi ditukarkan dengan mainan edukasi, seperti pena, buku gambar mewarnai, puzzle dan sebagainya," ujar Bambang.  

Sebelumnya, Lurah Palmerah, Mohammad Ilham menjelaskan, nasabah bank sampah anak terpadu ini adalah anak-anak PAUD. Bila bank sampah umum, akan mendapatkan uang dari hasil pemilahan sampah. Namun nasabah "Si Kumbang" diberikan merchandise berupa barang-barang edukatif.Ini yang membuat anak-anak tertarik.  

Di tempat yang sama, Kasie Ekbang Kelurahan Palmerah, Sakira Undah mengatakan, program bank sampah anak terpadu ini diluncurkan dengan maksud menjalankan pendidikan karakter bagi anak usia dini melalui pemilahan sampah yang nantinya dapat ditukarkan dengan permainan edukatif. 

Sejak diluncurkan, sudah terkumpul sebanyak 476 kg sampah anorganik selama kurang lebih dua bulan. "Pada peluncuran kali ini, kami mengadakan lomba menabung sampah. Dari target 40 anak, ternyata yang ikut berjumlah 43 anak dengan total 476 kg sampah anorganik selama kurun dua bulan," ujarnya.  

Program bank sampah anak terpadu ini diperuntukkan buat anak-anak PAUD. Mereka nantinya akan dibiasakan untuk melakukan pemilahan sampah, yakni organik, anorganik dan B3. Hasil pemilahan sampah ini nantinya ditukarkan dengan barang-barang yang bersifat edukatif, seperti buku mewarnai, pena, puzzle, dan sebagainya.  

"Teknis pemilahan sampahnya dilakukan kali dua dalam seminggu. Hasil pemilahan sampah nantinya ditimbang di RPTRA Maya Asri 13, sebagai bank sampah unit. Setiap anak mendapatkan sejumlah poin yang ditukarkan dengan barang-barang edukasi. Besarnya poin tergantung dari berat jenis sampah itu," jelasnya.  

Peluncuran bank sampah anak terpadu Si Kumbang (Bersih, Kumpulkan dan Timbang) ini ditandai dengan pemecahan kendi di halaman RPTRA Maya Asri 13. Kegiatan ini juga diisi dengan lomba mewarnai yang diikuti sekitar 50 anak PAUD serta lomba menabung sampah. (p/ab)